Kanker Serviks adalah kanker yang menyerang area yang disebut serviks atau mulut rahim, yaitu area bawah pada rahim yang menghubungkan organ intim wanita dan rahim. Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak dihindari oleh kaum perempuan.
Kanker serviks adalah salah satu penyakit kanker yang banyak diderita pada kaum wanita. Kanker serviks berada di urutan kedua setelah penyakit jantung koroner yang menjadi penyebab kematian pada wanita. Diperkirakan kedepannya kanker serviks akan menjadi yang paling atas jika kurang adanya upaya pengobatan. Kanker serviks pada umumnya terjadi pada usia antara 30 sampai 45 tahun.
Di seluruh dunia, kasus penyakit kanker serviks ini sudah dialami oleh 1,4 juta wanita. menurut data Globocan 2002 yang diperoleh dari Yayasan Kanker Indonesia terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan kisaran angka kematian yang menembus angka 22 ribu pada perempuan di kawasan ASEAN. Dalam hal ini, Indonesia merupakan negara di ASEAN yang menduduki peringkat nomor satu dalam hal jumlah kematian kanker serviks pada wanita. Kemudian menurut data yang ada, 1/3 dari penderita kanker di Indonesia adalah kanker serviks. Kemudian dari data WHO tercatat, setiap tahun puluhan ribu perempuan meninggal akibat penyakit kanker serviks dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian perempuan dunia.
Kanker ini disebabkan oleh virus bernama Human Papilloma Virus atau yang lebih dikenal virus HPV. Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe dan 30 diantaranya berisiko kanker serviks. Dari 30 tersebut, virus HPV tipe 16 dan 18 merupakan penyebab paling banyak kematian pada wanita.
Upaya Pencegahan Serviks
Pencegahan terhadap kanker Leher Rahim dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju seperti Amerika, Inggris dsb, kasus kanker Serviks sudah mulai menurun karena ada program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada wanita usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam.
Standar pengobatan kanker Leher Rahim meliputi terapi: operasi pengangkatan, radioterapi, dan kemoterapi. Pengobatan kanker serviks tahap pra kanker - stadium 1A adalah dengan: histerektomi (operasi pengangkatan rahim). Bila pasien masih ingin memiliki anak, metode LEEP atau cone biopsy dapat menjadi pilihan. Pengobatan kanker serviks stadium IB dan IIA tergantung ukuran tumornya. Bila ukuran tumor tidak melebihi 4cm, disarankan radikal histerektomi ataupun radioterapi dengan/tanpa kemo. Bila ukuran tumor lebih dari 4cm, pasien disarankan menjalani radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi, ataupun kemo berbasis cisplatin dilanjutkan dengan histerektomi. Selain pengobatan medis, pasien juga dapat melakukan terapi komplementer dengan herbal kanker.
Kanker serviks adalah salah satu penyakit kanker yang banyak diderita pada kaum wanita. Kanker serviks berada di urutan kedua setelah penyakit jantung koroner yang menjadi penyebab kematian pada wanita. Diperkirakan kedepannya kanker serviks akan menjadi yang paling atas jika kurang adanya upaya pengobatan. Kanker serviks pada umumnya terjadi pada usia antara 30 sampai 45 tahun.
Di seluruh dunia, kasus penyakit kanker serviks ini sudah dialami oleh 1,4 juta wanita. menurut data Globocan 2002 yang diperoleh dari Yayasan Kanker Indonesia terdapat lebih dari 40.000 kasus baru kanker serviks dengan kisaran angka kematian yang menembus angka 22 ribu pada perempuan di kawasan ASEAN. Dalam hal ini, Indonesia merupakan negara di ASEAN yang menduduki peringkat nomor satu dalam hal jumlah kematian kanker serviks pada wanita. Kemudian menurut data yang ada, 1/3 dari penderita kanker di Indonesia adalah kanker serviks. Kemudian dari data WHO tercatat, setiap tahun puluhan ribu perempuan meninggal akibat penyakit kanker serviks dan merupakan jenis kanker yang menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian perempuan dunia.
Kanker ini disebabkan oleh virus bernama Human Papilloma Virus atau yang lebih dikenal virus HPV. Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe dan 30 diantaranya berisiko kanker serviks. Dari 30 tersebut, virus HPV tipe 16 dan 18 merupakan penyebab paling banyak kematian pada wanita.
Upaya Pencegahan Serviks
Pencegahan terhadap kanker Leher Rahim dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju seperti Amerika, Inggris dsb, kasus kanker Serviks sudah mulai menurun karena ada program deteksi dini melalui pap smear. Vaksin HPV akan diberikan pada wanita usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak 3 kali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam.
Standar pengobatan kanker Leher Rahim meliputi terapi: operasi pengangkatan, radioterapi, dan kemoterapi. Pengobatan kanker serviks tahap pra kanker - stadium 1A adalah dengan: histerektomi (operasi pengangkatan rahim). Bila pasien masih ingin memiliki anak, metode LEEP atau cone biopsy dapat menjadi pilihan. Pengobatan kanker serviks stadium IB dan IIA tergantung ukuran tumornya. Bila ukuran tumor tidak melebihi 4cm, disarankan radikal histerektomi ataupun radioterapi dengan/tanpa kemo. Bila ukuran tumor lebih dari 4cm, pasien disarankan menjalani radioterapi dan kemoterapi berbasis cisplatin, histerektomi, ataupun kemo berbasis cisplatin dilanjutkan dengan histerektomi. Selain pengobatan medis, pasien juga dapat melakukan terapi komplementer dengan herbal kanker.